Suaka Margasatwa Nantu terletak diantara Kabupaten Gorontalo dan Kabupaten Boalemo di Provinsi Gorontalo, kawasan Suaka Margasatwa ini merupakan Rimba atau hutan Purba yang Kaya akan Flora dan Fauna Endemik. Pohon besar menjulang tinggi yang dikelilingi berbagai tanaman merambat, juga rotan dan akar beringin tersebar luas di kawasan Suaka Margasatwa ini. di kawasan ini pula terdapat Pohon Rao raksasa tumbuh dan saling berdekatan satu sama lain, disela-selan pohon rao tumbuh tanaman rimba lainnya, dan kawasan ini sangat padat jarak antara tumbuhan satu dengan tumbuhan lainnya, sehingga tidak menyisakan ruang bagi sinar matahari jatuh ke tanah.
Faktor lembab dan becek mempercepat pembusukan daun dan juga kayu lapuk. Barisan semut tak henti berlalu membawa potongan daun dan bangkai serangga mati, cendawan merah lunak menempel di cabang pohon yang membusuk, jamur ini berpendar malam hari. Suara serangga dan hewan lain bersahutan, sesekali suara burung Julang Sulawesi (Rhyticeros Cassidix) menyela. Suaka Margasatwa Nantu termasuk hutan hujan tropis yang masih asli. Hutan ini merupakan kekayaan dunia yang sangat penting, karena nantu merupakan salah satu dari sedikit hutan di Sulawesi yang masih utuh. Pohon raksasa Rao (Dracontomelum Dao), Nantu (Nyatoh), pohon Inggris (Eucalyptus Deglupta) beradu tinggi dengan rotan batang yang merambatinya, tidak terhitung kehidupan liar yang di bawahnya.
Kawasan Suaka Margasatwa Nantu merupakan kawasan hutan seluas lebih dari 31.000 ha yang menjadi kekayaan dunia. Di kawasan ini merupakan bagian dari bio-geografi Wallacea yang kaya keanekaragaman hayatinya. Untuk menuju kawasana Taman Nasional Nantu, anda dapat melalui jalur dari ujung desa Mohiolo. Diujung Desa tersebut terdapat perahu yang akan mengantar pengunjung menyusuri sungai Paguyaman yang keruh. Perjalanan melalui sungai membutuhkan waktu 2,5 jam dan dalam perjalanan tersebut anda akan disuguhi kehidupan burung air yang eksotik. Akan anda jumpai Bangau putih mendominasi pemandangan satwa unggas, mereka berjemur di bebatuan pinggir sungai, di atas pohon tumbang hingga bertengger di semak perdu kanan-kiri sungai, disamping bangau terdapat bebek telaga yang oleh masyarakat Gorontalo disebut Duwiwi bergerombol di pinggiran sungai. Tak terhitung jenis lain seperti Raja Udang, ada pula betet kelapa punggung biru hingga burung pendeta, begitu pula Bangau hitam berleher panjang yang sulit dijumpai dengan mudah akan menjadi pemandangan yang membuat anda melupakan setiap detik dan menit waktu yang ditempuh dalam perjalanan.
Nantu merupakan zona transisi dan campuran antara fauna Asia dan Australia. Di rimba ini hidup secara baik jenis satwa yang tidak ada di bagian dunia lain seperti Anoa (Bubalus Depressicornis), Babi rusa (Babyroussa babbyrussa), Monyet Sulawesi (Macaca Heckii), Tarsius (Tarsius Spectrum), Babi Hutan (Sus Celebensis). Di hutan ini juga hidup sekitar 90 spesies burung, dimana 35 jenis diantaranya adalah endemik. Hutan ini juga menjadi penyangga bagi ketersediaan air bagi puluhan ribu masyarakat yang mendiami daerah di sekitaran kawasan taman nasional nantu.
Untuk dapat memasuki kawasan Suaka Margasatwa ini anda wajib melaporkan diri terlebih dahulu ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam yang kantornya terdapat di Kabupaten Gorontalo, dengan membayar karcis masuk sebesar Rp. 20.000,- per orang, atau anda pula dapat menghubungi Peneliti konservasi dari Yayasan Adudu Nantu Internasional (YANI) Lynn Clayton. Mari kita galakkan gerakan "Save Nantu, Save Habitat Nantu". By Zain Baladraf
Nantu merupakan zona transisi dan campuran antara fauna Asia dan Australia. Di rimba ini hidup secara baik jenis satwa yang tidak ada di bagian dunia lain seperti Anoa (Bubalus Depressicornis), Babi rusa (Babyroussa babbyrussa), Monyet Sulawesi (Macaca Heckii), Tarsius (Tarsius Spectrum), Babi Hutan (Sus Celebensis). Di hutan ini juga hidup sekitar 90 spesies burung, dimana 35 jenis diantaranya adalah endemik. Hutan ini juga menjadi penyangga bagi ketersediaan air bagi puluhan ribu masyarakat yang mendiami daerah di sekitaran kawasan taman nasional nantu.
Untuk dapat memasuki kawasan Suaka Margasatwa ini anda wajib melaporkan diri terlebih dahulu ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam yang kantornya terdapat di Kabupaten Gorontalo, dengan membayar karcis masuk sebesar Rp. 20.000,- per orang, atau anda pula dapat menghubungi Peneliti konservasi dari Yayasan Adudu Nantu Internasional (YANI) Lynn Clayton. Mari kita galakkan gerakan "Save Nantu, Save Habitat Nantu". By Zain Baladraf
0 komentar:
Posting Komentar