KAKIGATALGTLO.BLOGSPOT.COM JOIN WITH SOINS GORONTALO




KaKiGaTalgrtlo.blogspot.com

Kamis, 28 Mei 2015

WISATA AIR TERJUN 1 LOMBONGO, BONE BOLANGO-GORONTALO


Segernya Air..........Lombongo 1 Waterfall
By Hendra Dunggio
Objek Wisata Lombongo. Untuk kalangan orang gorontalo pasti tak asing lagi dengan objek wisata ini, iya sahabat blogger objek wisata ini sejak tahun 1980 telah dikenal menjadi objek wisata satu-satunya di Gorontalo pada saat itu, dan sampai hari ini objek wisata lombongo masih menjadi salah satu tujuan wisatawan lokal maupun mancanegara menghabiskan waktu seharian untuk mandi di kolam Air Panas dan Air Dingin, serta menjadi destinasi wisata ..................
Sahabat blogger kali ini aku ingin ceritain pengalaman trip ke air terjun lombongo 1, iya aku sebut air terjun lombongo 1 karena di kawasan wisata di lombongo terdapat 2 air terjun......okay sahabat ini cerita lengkapnya..............
Tiga Bule Ceko yang Ikut Trip Air Terjun Lombongo 1
By Hendra Dunggio
Minggu tanggal 9 Mei 2015, sejak dari pagi aku sibuk telah duduk manis di teras rumah, tentunya setelah sebelumnya mandi dan mempersiapkan satu stelan t-shirt dan celana pendek serta sandal trekking hitam merk outdoor kesayanganku. jarum jam menunjukan pukul 09.00 wita, teman-teman Soins Gorontalo belum pula nongol, sesuai janji semalam trip ke air terjun lombongo 1 start pukul 09.00 wita, hmmmm......sedikit bete aku pun mengambil handphone lalu menghubungi beberapa teman dan semua menjawab "aku on the way bro", it's okay untuk mengisi waktu akupun mengeluarkan handphone androidku dan bermain COC. Setengah jam menunggu, rombongan teman-teman pun tiba beserta 3 orang bule Ceko yang kebetulan lagi jauh-jauh berlibur ke Gorontalo dan Togeans, tanpa menunggu komando akupun mengambil sepeda motor maticku dan langsung bergerak bersama teman-teman menuju Kawasan Wisata Lombongo.
Sahabat blogger bagi anda yang belum tau lokasi lombongo aku kasih info nih, bila anda berada di Kota Gorontalo maka arahkan kendaraan anda ke jalan Sultan Botutihe menuju ke arah timur lurus hingga akan memasuki gerbang perbatasan Bone Bolango-Gorontalo dan anda akan memasuki jalan Nani Wartabone yang terbilang jalan protokeler di Kabupaten Bone Bolango, dari gerbang tersebut anda terus melaju tetap ke arah timur sampai ujung jalan Nani Wartabone di desa Ale-Ale Kecamatan Suwawa lalu belok kiri dan anda akan memasuki jalan yang berdekatan dengan bukit. Jarak lombongo dari Kota Gorontalo sekitar 14 Km atau dengan waktu tempuh 30 menit. Lanjut deh ceritanya.......sahabat blogger sesampainya kami di kawasan pemandian air panas dan dingin lombongo, tepatnya di depan gerbang, kami pun membayar tiket masuk dengan tarif Rp. 5.000 per orang untuk orang dewasa dan Rp. 2.500 untuk anak-anak, setelah membayar sesuai jumlah rombongan kami pun menemui Pak Harto, iya beliau adalah guide yang biasa menemani dan mengantar tamu menuju air terjun atau tamu yang ingin melakukan penelitian terhadap habitat hewan dan tumbuhan di sekitar kawasan lombongo, oh iya sahabat blogger......objek wisata pemandian air panas lombongo sebahagian wilayahnya berada dalam kawasan Taman Nasional Bogani Wartabone. 
Photo Bareng Disat Rehat.........
By Hendra Dunggio
Setelah melakukan transaksi dengan pak harto dan harga yang disepakati Rp. 150.000, kami pun mulai bergerak menuju air terjun dengan melewati beberapa bak pemandian air panas dan air dingin serta menyeberangi sungai pertama, lalu kemudian jalan yang digunakan mulai menanjak memasuki kawasan hutan taman nasional, beberapa menit menanjak lalu jalanan pun mulai menurun dan kembali menyeberangi sungai, dan kami pun semakin masuk ke dalam hutan taman nasional bogani wartabone. Perjalanan terus berlanjut dan waktu telah menunjukan pukul 10.45 bila tidak salah ingat telah 3 kali kami menyeberangi sungai, mejelajahi jalan setapak yang kadang menanjak dan kadang pula menurun serta sesekali mendapati jalan yang landai, kondisi jalan lembab dan inilah ciri dari hutan trophys yang padat pepohonan lembab dan jarang terlihat sinar matahari. Kondisi ini semakin membuat adrenalin adventure kami semakin tertantang. Sesaat aku melihat beberapa teman yang semula ceria dan banyak bercanda perlahan mulai kelihatan lesu dan banyak diamnya hehehe.....mungkin mereka lelah setelah berjalan cukup jauh.....maklum baru mencapai setengah perjalanan atau baru menghabiskan waktu sekitar 1 jam dan masih tersisa 1 jam lagi......jangan tanyakan jaraknya berapa kilometer, maklum aku tidak membawa meteran buat ngukur setiap meter kaki melangkah hehehe......
Berhenti Sejenak & Menikmati Segernya Air yang Mengalir
By Hendra Dunggio
Sahabat blogger.....setelah melewati Pos pertama, salah satu teman yang tidak biasa masuk hutan minta waktu break, dan kami pun memilih berhenti sejenak di sungai yang merupakan rute menuju air terjun, kesempatan rehat ini kami tidak sia-siakan untuk membasuh wajah kami sambil duduk di atas batu-batu sungai dan bercakap-cakap tentang indahnya pesona hutan Taman Nasional Bogani Wartabone yang kerubuti oleh rindangnya dedaunan pepohonan yang besar dan tinggi berdiri kokoh. Bule-bule ceko saja selalu mengucapkan kata wooww....perfect and it's wonderful, sepanjang jalan mereka tidak berhenti berkata Indonesian it's the best, and gorontalo so amazing....., "akhhh loe bule koprol deh sebab happy diajak kesini" spontan kata yang terucap dari Steve Saldy salah satu anggota Soins Gorontalo, sontak saja kami pun tertawa mendengarnya dan 3 bule itupun ikut tertawa seakan ngerti maksud ucapan canda dari teman tadi.
Air Bersih & Jernih yang Bersumber dari Air Terjun
By Zain Baladraf
Selepas rehat, kami pun melanjutkan perjalanan, dan kembali menyeberangi beberapa sungai dan melompati beberapa pohon tumbang serta bebatuan yang terdapat di rute yang digunakan. Setelah menempuh perjalanan yang cukup menantang dan melelahkan namun mengasyiikan akhirnya kami pun tiba di spot air terjun 1 lombongo. Waaawww......lihatlah air yang mengalir deras di dinding batu tebing dari ketinggian sekitar 20 meter dan jatuh di atas batu besar yang saat ini telah membentuk kubangan dengan diameter sekitar 3 meter, lalu mengalir ke arah kiri diantara bebatuan disebelahnya sehingga memberi kesan air terjun ini bersusun dua apabila kita melihatnya dari bawah......,melihat beningnya dan segarnya gunung yang masih murni tanpa terkontaminasi oleh polusi dan limbah membuat kami dan 3 bule keren spontan tanpa menunggu perintah langsung membasahi diri dan berdiri tepat dimana jatuhnya air dari atas tebing......sungguh kesan yang sangat susah untuk diungkapkan dengan kata......(lebay deh). Tapi memang sungguh suasana hati kami begitu terobati setelah lelah melakukan perjalanan, sangat sebanding antara lelah yang kami rasakan dengan kepuasan hati setelah menikmati segarnya air yang menyentuh kulit dan indahnya pemandangan hutan serta sejuknya udara, belum lagi kicauan burung yang terdengar merdu dan bervariasi jenisnya.
Akhirnya Kami Pun Tiba di Spot Tujuan Trip
By Zain Baladraf
Sahabat blogger setelah puas menikmati air, kami pun tidak ingin melewatkan pemandangan dan panorama alam yang masih asri dan terjaga dengan mengabadikan kedalam kamera digital dan handphone serta kamera video sebagai kenang-kenangan yang akan kami bawa dan ceritakan kepada seluruh dunia bahwa Gorontalo kaya akan destinasi wisata alam. Setelah kegiatan photo-photo dan ganti pakaian basah yang mulai mengering ditubuh kami pun segera berkemas-kemas karena hari mulai menjelang sore dan waktu telah menunjukan pukul 14.15 wita. Setelah semua barang bawaan telah dimasukan kembali ke dalam tas ransel masing-masing, kami mulai bergerak pulang dan kembali melalui rute semula dengan membawa kepuasan hati.
Sahabat blogger seperti biasa pula, pesan aku untuk sahabat blogger yang kelak akan mengunjungi spot air terjun 1 lombongo, mohon untuk tidak membuang sampah di lokasi atau sepanjang rute menuju air terjun 1 lombongo, serta tidak pula mematahkan ranting atau dahan tumbuhan yang dilewati, intinya jangan merusaklah hehehehe...........sesuai prinsip seorang backpacker "We Travel. We Care.....!!!".
#By Zain Baladraf
   









Selasa, 26 Mei 2015

PULAU SARONDE WISATA PANTAI PASIR PUTIH YANG MENAWAN




Jembatan Dermaga & Cottage Pulau Saronde
Photo By Zain Baladraf
Pulau SarondeSahabat blogger kembali aku mengangkat salah satu objek wisata di Provinsi Gorontalo yang dapat dijadikan salah satu tujuan trip apabila sahabat blogger berkunjung ke Gorontalo. Cerita ini aku kutip dari salah satu sahabatku di Soins Gorontalo namanya Thata Oktavia, maklum sahabat blogger, aku tidak sempat mengabadikan panorama keindahan pulau ini melalui kamera, karena sibuk dengan rasa takjub atas keindahan pulau ini. Oh iya sahabat blogger.........gini loh cerita  dari sahabat Thata Oktavia:
Pulau Saronde terletak di Kabupaten Gorontalo Utara dengan jarak tempuh 69 Km dari Kota Gorontalo dan melewati Kabupaten Gorontalo melalui Jalan Raya Telaga - Isimu dilanjutkan melalui jalan Trans Sulawesi Isimu - Kwandang. Sahabat blogger trip ke pulau saronde menggunakan kendaraan pribadi ataupun kendaraan umum, waktu yang akan ditempuh yaitu sekitar 1 setengah jam dari pusat kota Gorontalo dengan tujuan ke Pelabuhan Kwandang.  Bila menggunakan angkutan umum dari Kota Gorontalo, sahabat blogger akan menghabiskan total Rp 15.000 sekali jalan, tentu saja dengan beberapa kali harus berganti angkutan umum, mulai dari pasar sentral kota gorontalo (atau terminal telaga Kab. Gorontalo) - terminal pasar shoping limboto - terminal pasar kwandang, dan selanjutnya dari terminal terakhir ini sahabat blogger dapat menggunakan kendaraan khas gorontalo yakni bentor ke pelabuhan kwandang dengan tarif Rp. 10.000.
Gerbang Pelabuhan Kwandang Gorontalo Utara
By Hendra Dunggio
Tiba di Pelabuhan Kwandang, kami di ‘kerubungi’ para pemilik perahu yang menawarkan jasanya mengantar kami ke Pulau Saronde. Harga yang ditawarkan  bervariasi, tapi kalo skill menawar anda ada di tingkat profesional dimana saat anda berada di tingkat ini maka para penjual di pasar tradisional akan cepat gulung tikar, anda bisa berpuas diri dengan tarif Rp. 250.000 seharian untuk 1 perahu yang bisa muat 6-7 orang. Maksudnya, anda diantar ke Pulau Saronde, ditungguin sampe kulit gosong terbakar, dan pulang setelah sunset. Lumayan murah, kan? Atau mahal? Mungkin anda bisa menyewa saja perahunya, bawa sendiri. Suruh pemilik perahu untuk istirahat. Ha ha. Garing.



Taxi Perahu Yang Kami Tumpangi
By Hendra Dunggio
Setelah ‘delegasi’ kami berhasil mendapatkan harga Rp. 300.000 rupiah untuk 11 orang, dengan riang gembira kami melangkahkan kaki-kaki kecil kami (skala gajah) ke perahu yang menempel di sebuah kapal ikan yang mengharuskan kami harus lompat-lompat untuk menuju perahunya karena harus melewati kapal tersebut. Perahu tumpangan kami cukup besar. Saat itu ombak sedang tinggi. Beberapa perahu kecil lain memilih jalan memutar, tapi pengemudi perahu kami yang entah emang berani atau berniat mencelakakan kami karena kalah dalam mematok harga tinggi, menerjang ombak tinggi yang sesekali hempasan airnya masuk ke dalam perahu.
Jembatan Menuju Cottage sekaligus Pelabuhan Mini
By Ahmad

Kami yang berada di paling depan adalah korban pertama. Saya memilih untuk pindah ke bagian belakang, ke tempat dimana Bang Iman dan Bang Hendra duduk diam tidak bersuara. Belakangan saya baru tahu kalo bang Iman sedang merapal doa penolak bala sepanjang dia bisa, diikuti sumpah serapah dalam hati karena nekat ikut padahal phobia naik kapal. Hahahahahahha.... Pantesan wajahnya pucat, diajak ngomong diam aja, dan ngga bergerak selama 45 menit kami terombang-ambing diatas perahu menuju pulau Saronde.
Photo By Zain Baladraf
pulau saronde
Pulau Saronde benar-benar sangat menawan dengan beberapa cottage yang berdiri diatas laut, pasir putih, air laut berwarna biru tosca, pulau yang tampak bersih dan terlihat nyaman. Untuk harga cottage dibanderol dari Rp.300.000 – Rp.900.000/malam/kamar. Kamar diatas laut adalah yang paling murah karena tidak terdapat fasilitas toilet dan kamar mandi didalamnya. Jadi harus ke toilet di darat yang agak jauh ke dalam. Disini juga terdapat restoran, dan fasilitas karaoke seharga Rp. 50.000/jam. Tarif masuk kawasan pulau yaitu Rp.5.000 rupiah. Cukup murah dengan keindahan yang ditawarkan, sahabat blogger......Pulau Saronde sangat cocok untuk liburan bersama keluarga, sahabat dan teman-teman kantor pada saat weekend.

jembatan Saronde , Foto by : Bro Novalsaldy
Cottage Di Atas Air & Pelabuhan Mini Pulau Saronde
By Novaldi Rezaldi
Walaupun berupa pulau tempat ini cukup aman bagi pengunjung untuk menikmati asinnya air laut dan menenggelamkan tubuhnya di dalam hangat air, bahkan anak kecil pun bisa ikut berenang karena dibibir pantai airnya tenang dan luas dengan landasan pasir putih yang landai hingga 100 meter dari bibir pantai, sehingga aman bagi buah hati yang lagi seneng-senengnya main air. Aku yang belum mempunyai buah hati memutuskan untuk main air sendiri. Aku mengeluarkan peralatan snorkeling, dan masuk ke dalam air berjalan menjauhi bibir pantai menuju lokasi yang terdapat corals. Setelah 10 menit snorkeling, aku memutuskan untuk naik lagi ke darat. Kurang bisa menikmati snorkeling siang itu karena coralsnya tidak terlalu banyak dan lagi musim bulu babi merapat ke pantai.
pulau saronde
Hasil Kejelian Mata Melihat Spot Ini.....Keren Kan....!!!!
By Novaldy Rezaldi
Setelah puas menenggelamkan diri dalam air laut, aku dan teman-teman mencoba fasilitas karaokean yang tersedia, dan puas nyanyi-nyanyi tepat jam 1 kami pun makan siang di restoran. Selepas makan siang kami pun sedikit berleha-leha sambil motret-motret beberapa spot yang sangat menawan, dan kulihat waktu menunjukkan pukul stengah 3 siang....hmmm spertinya aku masih boleh untuk snorkeling sebentar, setengah jam menikmati corals, aku dan teman-teman pun kembali mencari beberapa spot yang bagus untuk diabadikan dalam kamera, sayangnya hari sedang mendung saat itu, langit tertutup awan sehingga kami tidak bisa menikmati sunset yang maksimal. Sahabat blogger........Menjelang maghrib, kami pun siap-siap untuk pulang dan membawa cerita baru bersama sahabat-sahabat baru dan kenangan indah di Pulau Saronde.......Nan Eksotik. Aku bolehkan minta sesuatu dari sahabat blogger, bila kelak mengunjungi pulau ini, mohon dijaga kebersihan dengan membuang sampah pada tempatnya dan tidak merusak pepohonan serta fasilitas yang telah disediakan oleh Pengelola Pulau, prinsipnya "We Travel. We Care.....!!!", sampai ketemu di Trip berikutnya "Pulau Raja"  By Thata Oktavia













Saat Sunrise Menghampiri
Photo By Zain Baladraf
























Jumat, 22 Mei 2015

KULINER PISANG TUMBUK KHAS GORONTALO

Pisang Tumbuk. Dalam bahasa gorontalo "Lutu Lule" merupakan makanan khas gorontalo yang dibuat dari bahan utama pisang yang bakar dan disajikan dengan sambal/dabu-dabu. Pisang yang digunakan yaitu pisang pagata mengkal yang dibakar menggunakan bara dari tempurung/batok kelapa atau pula menggunakan kulit biji kemiri, dimana pisang setelah dibakar di tumpuk menggunakan lesung lalu dicampur sambal/dabu-dabu yang terbuat dari cabe rawit/rica merah, bawang merah, garam dan meichin/penyedap rasa.

Suasana De' Major Cafe di Malam Hari
Dahulu kala makanan ini digunakan sebagai makanan pengganti nasi yang disajikan pada sore atau malam hari. Untuk menikmati makanan ini anda tidak perlu repot-repot berpanas-panasan dengan peralatan bakar atau alat panggang, cukup dengan mengunjungi tempat kuliner yang terdapat di Kota Gorontalo seperti De'Major Cafe di kelurahan Ipilo atau di Rumah Kopi Mampir Dulu di jalan Kalimantan dekat Qmart Departemen Store. Okay sobat blogger.....selamat menikmati salah satu makanan khas gorontalo......!!!
#By Zain Baladraf




Kamis, 21 Mei 2015

BERSIH-BERSIH PANTAI "SOINS GORONTALO PEDULI LINGKUNGAN"

Untuk cerita ini, baru dapat saya tayangkan setelah tanggal 5 Juni 2015......sabar yah

Selasa, 19 Mei 2015

SEPENGGAL SURGA DI BILUHU BEACH

Pantai Biluhu. mungkin belum banyak yang mengetahui keberadaan pantai yang satu ini, dari sejumlah objek wisata di Provinsi Gorontalo yang menawarkan keindahan pasir putih, hanya pantai Biluhu yang kurang di dengungkan oleh traveller,............nah sahabat blogger kali ini aku ingin menceritakan sepenggal surga di pantai Biluhu setelah aku menikmati langsung pesona pantai, tumbuhan dan taman laut yang dimiliki objek wisata ini.
Pesona Pantai dan Cottage di Sela-sela Tumbuhan Pantai
Pada hari sabtu tanggal 16 Mei 2015, aku sibuk mempersiapkan perlengkapan untuk menikmati weekend kali ini, sesuai janji semalam bersama teman-teman Soins Gorontalo, hari ini kami akan bertemu di sekretariat Soins Gorontalo tepat pkl. 14.00 wita dengan trip Biluhu Beach, sejenak aku lihat jarum jam telah menunjukan waktu pkl.13.12 wita, sepertinya telah waktunya aku on the way ke lokasi sekretariat yang harus ditempuh sekitar 15 menit dari tempat tinggalku. Sahabat blogger, sesampainya di sekretariat telah ada beberapa teman yang telah stand by dengan wajah-wajah ceria, tak selang berapa lama satu persatu bermunculan pula teman-teman lainnya hingga kami pun lengkap berjumlah 12 orang, dan tepat pkl. 15.00 wita kami pun melunjur dengan menggunakan sepeda motor menuju gorontalo sebelah barat melewati jalan ke arah Kelurahan Potanga Kota Gorontalo terus menuju kearah Kecamatan Batudaa di wilayah Kabupaten Gorontalo. oh iya sahabat blogger......terdapat tiga rute menuju ke Desa Biluhu Timur Kecamatan Batudaa Pantai, yang pertama rute jalan melalui Kelurahan Pohe Kota Gorontalo menuju ke Batudaa Pantai dan rute jalan kedua adalah Jalan Raya Potanga Kota Gorontalo menuju Desa Barakati Kecamatan Batudaa Kabupaten Gorontalo, nah sahabat blogger kami mengambil jalan kedua dengan pertimbangan jalannya lebih dekat dengan waktu tempuh 45 menit - 1 jam sampai di Desa Biluhu Timur dengan cukup mengisi BBM sepeda motor dengan biaya Rp. 20.000 untuk PP, dan rute ketiga melalui laut dengan menyewa perahu motor dengan tarif Rp. 300.000 yang biasa mangkal di Pantai Pohe Kota Gorontalo.
Agar sahabat blogger tidak keliru bila ingin pergi ke Biluhu Beach, aku kasih info nih sesuai trayek yang kami gunakan. Bila sahabat blogger telah sampai di Desa Barakati maka sahabat blogger akan menemukan perempatan yang dipojok kiri terdapat pangkalan ojek dengan bangunan pos terbuat dari papan berwarna cat merah, dari perempatan/pangkalan ojek tersebut sahabat blogger belok kiri menuju arah selatan dengan jalan yang mulai perlahan menanjak, sahabat blogger dapat langsung bergerak menuju ke atas menuju ke arah perbukitan yang bisa kami sebut puncak barakati-biluhu.
Pesona Danau Limboto dari atas Puncak Barakati
Lanjut deh ceritanya.......sahabat bolgger, saat perjalanan menanjak dari Desa Barakati menuju Desa Biluhu Timur, kami disuguhkan dengan pemandangan bukit-bukit yang indah dan mempesona serta hamparan air danau limboto yang ajiiib itu kata yang terungkap dari Steve Saldy Supit salah satu pengurus Soins Gorontalo. Sekitar 10 menit waktu yang ditempuh dalam perjalanan dari Desa Barakati menuju puncak Barakati-Biluhu,
Pesona Kabut Yang Menyelimuti Puncak Barakati-Biluhu
Pada saat di puncak kembali kami disuguhkan oleh pesona alam pegunungan yang diselimuti kabut, fenomena ini sangat sulit di dapatkan di wilayah Gorontalo yang terkenal dua musim oleh beberapa pendapat yakni musim panas dan musim panas sekali hahahaha...... Sahabat blogger dapat dibayangkan betapa senangnya hati kami ketika menjumpai fenomena pegunungan yang dibalut kabut........moment ini tidak kami sia-siakan dan langsung kami abadikan dalam kamera ponsel dan kamera digital yang kami bawa. Selanjutnya perjalanan kami lanjutkan dengan rute jalan menurun, dalam kondisi seperti ini yang dibutuhkan adalah kesigapan kami dalam mengendarai kendaraan dan kesigapan dalam menggenggam rem sepeda motor, maklum jalannya lumayan curam dan menukik.
Samar Terlihat Permukiman Desa Biluhu Timur
Selang waktu 5 menit kemudian tibalah kami pada pertigaan jalan trans selatan Pohe-Batudaa Pantai, dan kami mengambil jalur belok kanan lalu dengan jalan yang terus menurun, selang 2 menit kemudian tibalah kami di permukiman Desa Biluhu Timur. Sesampainya di Desa Biluhu Timur perjalanan dilanjutkan dengan mengambil jalur belok kiri memasuki lorong dengan jalan yang terbuat dari rabat beton, 100 meter dari gerbang lorong selanjutnya kami belok kiri dan menjumpai sebuah lapangan, rute berlanjut hingga ke ujung lapangan dan selanjutnya belok kanan lalu kemudian belok kiri dan perjalanan berlanjut sekitar 400 meter tetapa di jalur jalan permukiman rabat beton hingga sampailah diujung jalan dimana di depan mata terdapat bukit yang menjulang ke tepi pantai, sesaat kami  sedikit ragu karna kelihatannya seperti jalan buntu karena diantara ujung bukit dan pantai terdapat beberapa batu besar........namun ternyata ada sebuah jalan yang hanya dapat dilewati oleh kendaraan sepeda motor dan berjalan kaki. Sahabat blogger tanpa berpikir lagi kami pun melanjutkan perjalanan dengan jalan yang beralaskan tanah yang aku perkirakan apabila turun hujan pastinya jalan ini akan berbecek, setelah melewati jalan antara batu besar dan dinding bukit seketika pun mata kami terbelalak karena takjub dengan pemandangan di depan kami.
Iya......benar sahabat blogger, di depan mata terpampang pasir putih yang dibalut beberapa batu karang kecil yang tersebar di beberapa titik pasir pantai.
Pantai Biluhu Dari Ujung Barat (Pintu Masuk)
Sahabat blogger hanya satu kesan yang dapat kami ungkapkan ketika berada di Pantai ini.............this is a little piece of hidden paradise......it's really Amazing....!!!. Di pantai ini terdapat 4 cottage yang representatif dengan fasilitas tempat tidur ukuran besar, kamar mandi, air tawar dan listrik dengan tarif Rp. 500.000/keluarga (4 orang) sudah termasuk 3 kali makan. Disamping itu pemilik cottage juga menawarkan perlengkapan snorkeling dan diving bagi yang ingin menikmati taman laut dengan corals yang terbentang sepanjang garis pantai dengan kedalaman 1-5 meter dan 10 spot diving yang beautyfull dengan kedalaman 5-10 meter dan terdapat gua-gua bawah laut dengan corals yang sangat menakjubkan yang hanya dapat ditandingi oleh taman laut olele........
Di areal pantai biluhu pula terdapat diding bukit yang membentuk tembok tinggi yang berdiri lurus dibelakang cottage, dan terdapat beberapa spot untuk olah raga climbing.
Pemandangan Pantai Dari Pondok Depan Cottage
Untuk menikmati indahnya pesona pantai yang merupakan perpaduan antara pesona pasir putih dan taman laut kami memutuskan untuk menginap semalaman dengan memilih salah satu cottage bagi teman-teman wanita menginap sementara yang laki-laki menggunakan dua buah tenda yang kami bawa serta hamock yang diberikan oleh pemilik cottage sebagai bonus sewa cottage (pemilik cottage Bapak Lubis Hp. 081340834919). Waktu semalaman kami habiskan dengan bermain gitar, bernyanyi dan bermain games dengan ditemani api unggun yang kami buat dari kayu-kayu kering yang bergeletakan di sekitar pantai, sahabat blogger menikmati malam di pantai ini dengan ditemani deburan ombak dan hembusan angin malam yang sejuk menambah romantisnya suasana. Pantai ini bisa dibilang sangat nyaman dengan privasi yang terjamin karena objek wisata pantai Biluhu adalah milik pribadi dari Bapak Lubis. Untuk pengunjung yang hanya ingin menikmati objek wisata ini dalam beberapa jam saja, dapat menggunakan pondok-pondok/kazebo yang tersedia di sepanjang pantai. Bagi sahabat blogger yang ingin menikmati Sunset sebaiknya berkunjung ke lokasi Pantai Biluhu ini pada bulan September-Desember karena Sunset terlihat tepat di depan pantai, namun bagi sahabat blogger yang ingin menikmati snorkeling dan diving sebaiknya datang pada saat air laut tenang dan tidak bergelombang besar.
Pesona Pantai dan Cottage
Pesona Pantai Dengan Background Cottage dan Dinding Bukit
   











































Masih Dengan Pesona Pantai yang Eksotik




















Pesona Bawah Laut Pantai Biluhu (Sumber YukPegi.com)




















Pesona Corals di Pantai Biluhu (Sumber Youtube.com)



Crew Soins Gorontalo Sesaat Sebelum Meninggalkan Pantai Biluhu
So.......sahabat blogger, bila anda ingin menghabiskan waktu weekend anda, maka Biluhu Beach adalah salah pilihan terbaik yang dapat anda kunjungi. Seperti biasanya bila kita mengunjungi objek wisata maka pesan dari aku dan teman-teman Soins Gorontalo "Jagalah Kebersihan dan Kelestarian Objek Wisata" dengan motto "We Travel. We Care". By Zain Baladraf (Soins Gorontalo)

Senin, 18 Mei 2015

AIR TERJUN PERMAI TALUDAA


Untuk kesekian kalinya aku ingin berbagi cerita for all of you may friend....!!!, khususnya bagi sahabat blogger yang punya hobby seperti aku.....
kali ini cerita tentang pengalamanku in exploring Air Terjun Permai Taludaa dalam areal hutan produksi di kawasan Desa Taludaa Kecamatan Bone Kabupaten Bone Bolango. Gini ceritanya bro...
Diawali pada suatu pagi di peraduanku, hari itu minggu pagi langit terlihat cerah, walau sedikit dihiasi sekumpulan awan putih yang tipis yang seakan berusaha menyelimuti birunya langit, aku menatap jam tanganku merk Fortune hadiah dari paman, dibalik kaca waktu telah menunjukkan pkl. 06.00 wita, Pertanda sebentar lagi rombongan anak-anak Insta Gorontalo akan mampir ke istanaku...., sambil menanti mereka tiba, aku pun mengecek semua perbekalan yang telah kusiapkan dari semalam, sekiranya ada yang terlewati....Alhamdulillah semuanya lengkap, termasuk kamera Nikon D90 kesayanganku.


  Tak lama kemudian rombongan teman-teman pun tiba dan aku pun bersegera mengambil sepeda motor di garasi dan bergabung dengan mereka menuju Desa Taludaa. Untuk sampai di Desa Taludaa rute yang digunakan hanya satu, yakni jalan trans sulawesi yang berada di pantai selatan sepanjang Gorontalo - Bone Bolango yang menghubungkan kota gorontalo dengan kota-kota di wilayah Sulawesi Utara seperti Bolaang Mongondow Selatan dan Kotamobagu. Karena letak jalan disepanjang pesisir pantai, maka pemandangan yang kami jumpai didominasi dengan eloknya pasir pantai, birunya laut dan indah gemulainya gerakan daun pohon kelapa yang tertiup angin laut......membuat kami takjub akan ciptaan Sang Pemilik alam semesta ini. Di sisih yang lain kami pun dapat melihat hijaunya bukit yang berbaris disepanjang jalan yang kami lalui yang sesekali berganti dengan jejeran rumah penduduk disetiap permukiman yang dilalui, disamping itu kami pun dapat melihat beberapa tebing bukit yang mempertontonkan kekokohannya seolah-olah memancing dan menantang adrenalin untuk ditaklukkan........tentunya pas banget bagi jiwa pendaki,.........sahabat blogger, bila anda kelak punya keinginan untuk mengikuti jejak perjalanan kami, saran dariku untuk sahabat blogger,........apabila ingin menikmati pemandangan dalam perjalanan, sebaiknya sahabat blogger menjalankan kenderaan dengan lambat atau bila perlu berhenti sejenak agar tidak terjadi kecelakaan dalam perjalanan.
   
  jalan trans sulawesi pantai selatan di sepanjang wilayah pesisir Kabupaten Bone Bolango ini terkenal dengan bentuknya yang berkelok-kelok dan menanjak, sekiranya dalam perjalanan ke Desa Taludaa, kami menjumpai dua tanjakan yang cukup membuat dada berdegup cemas, maklum ini kali pertama aku melewati jalan menuju ke Desa Taludaa, jalan menanjak yang aku maksud yakni tanjakan oluhuta di Desa Oluhuta dan tanjakan Uwabanga di Desa Uwabanga,.........namun degup jantungku perlahan kembali normal saat melewati dua tanjakan dimaksud karena tidak seseram seperti yang kubayangkan saat pertama kali melihatnya. Jalan di dua tanjakan tersebut beralaskan aspal mulus sehingga tidak menyulitkan kami untuk melewatinya,.....bahkan kami masih sempat-sempatnya melirik indahnya hamparan bukit yang menghijau yang letaknya dibawah jalan yang kami lewati. oh iya sahabat blogger aku kasih tips sederhana......melewati dua tanjakan tersebut, cukup tenangkan gejolak dihati lalu kendarailah kendaraanmu dengan posisi porseneling diposisi 1 dan 2 sambil sesekali memainkan pedal gass sesuai beban tanjakan.
  Next sahabat blogger.....di sepanjang perjalanan pula kami melewati jalur menuju beberapa objek wisata seperti Blue Marlin di Kelurahan Leato Selatan,  Pantai Kurenai di Desa Huangobotu, Pantai Botutonuo di Desa Botutonuo dan Pantai Molotabu di Desa Molotabu, serta objek wisata yang telah terkenal di mancanegara yakni Pantai dan Taman Laut Olele di Desa Olele, disamping itu.....banyak pula kami jumpai pantai-pantai yang memiliki garis pantai yang cukup panjang dan berpasir putih dan masih sangat alami. Untuk mencapai Desa Taludaa dari Kota Gorontalo kami membutuhkan waktu sekitar 2 jam dengan jarak tempuh sekitar 70 KM. Dengan waktu dan jarak seperti itu kami menghabiskan BBM sebanyak sekitar 8 liter untuk sepeda motor dan 20-25 liter untuk mobil sejenis minibus Pergi-Pulang, murah kan friend....., atau bila sahabat blogger tidak memiliki kendaraan sendiri, sahabat blogger dapat menggunakan jasa metromini warna biru jurusan Taludaa-Kota Gorontalo yang mangkal di terminal Pasar Sentral Kota Gorontalo atau terminal bayangan di kompleks Murni dan Terminal Leato di Kelurahan Leato, cukup dengan hanya mengeluarkan ongkos Rp. 30.000,- per orang PP, namun sahabat blogger metromini ini hanya beroperasi sampai jam 16.00,-.

Setelah menjalani panjangnya waktu dalam perjalanan, akhirnya kami pun tiba di Desa Taludaa tepat pkl. 09.12 wita, terlambat satu jam lebih dari waktu ideal, namun tak mengapa sebab saat dalam perjalanan kami harus beberapa kali berhenti untuk sekedar menunggu beberapa teman dalam rombongan yang sedang mengambil gambar pemandangan. Setelah melapor kepada Kepala Desa setempat tentang maksud dan tujuan rombongan kami, hal ini sekedar untuk sikap kehati-hatian dan antisipasi atas hal-hal yang tidak di inginkan terjadi terhadap kami, karena kami menyadari bahwa sebab hotspot yang akan kami taklukan merupakan hotspot baru, dimana medan yang kami lalui belum kami ketahui. Setelah melaporkan maksud dan tujuan kami tersebut, selanjutnya kami mengarahkan kendaraan rombongan yang terdiri dari 7 sepeda motor dan 1 mobil avanza ke arah utara atau mengarah ke arah perbukitan. Jalan kearah perbukitan mulai menanjak hingga kami sampai pada akhir jalan beraspal, dan di depan mata terbentang jalan yang berkelok-kelok, menanjak dan berbecek karena semalam hujan membasahi pohon dan tanah di sekitar wilayah Kecamatan Bone. Kami pun harus melanjutkan perjalanan demi sebuah impian menemukan air terjun yang selama ini hanya dapat kami dengar dari cerita mulut ke mulut dan salah satu postingan singkat di media blogspot, dengan kondisi jalan seperti ini sontak pikiranku terusik dan sedih melihat sepeda motor yang aku tumpangi baru pagi tadi aku bersihkan dan dibuat mengkilap, hmmm....., sepertinya aku harus rela sepeda motor kesayanganku yang bersih dan mengkilap akan berubah menjadi kumal dan dihiasi tanah becek.
Setelah berjuang melewati jalan berlumpur dan menanjak akhirnya kami pun tiba di sebuah pondok yang dibangun penduduk setempat sebagai tempat persinggahan bagi petani yang bercocok tanam di areal perbukitan di Desa Taludaa, tidak heran bila disepanjang perjalanan dan sejauh mata memandang banyak terdapat tumbuhan tahunan seperti pohon pisang, mangga, pepaya, durian dan pohon cengkeh, yang tumbuh subur dikebun-kebun milik masyarakat. Oohhh iya.....sahabat blogger Desa Taludaa memang terkenal dengan penghasil cengkeh dan buah durian, setiap tahunnya Desa ini ramai dikunjungi oleh para pedagang buah yang sengaja datang untuk membeli hasil perkebunan khususnya buah durian (diantara bulan januari-maret) dan cengkeh (diantara bulan oktober-desember).

 Dari lokasi pondok kami melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki memasuki hutan produksi melalui jalan setapak menuju sungai yang dialiri air yang sumbernya dari air terjun Permai taludaa (nama yang dikutip dari Novaldy Resta Gorontalo INSTA gorontalo & Pengurus Soins Gorontalo), perjalanan dari pondok menuju sungai berjarak sekitar 200 meter, dan sesampainya di sungai perjalanan dilanjutkan dengan menyusuri pinggiran sungai serta menaiki bukit kecil dengan jarak sekitar 125 meter, hingga akhirnya kami pun bertemu dengan spot yang menjadi objek trip......iya air terjun "Permai" taludaa, So Amazing......!!! itu kesan yang terungkap dari mulut ini, seketika melihat volume air yang jatuh dari ketinggian sekitar 40 meter yang melewati dinding bukit berbatu dan dihiasi tumbuhan rumput dan pepohonan yang menhijau seakan ikut merasakan segarnya air terjun..........sahabat blogger, landasan tempat air jatuh terdapat kubangan berbentuk kolam dengan diameter sekitar 8 meter, hamparan tanah dan bebatuan serta batang-batang pohon tumbang yang tergeletak diatas tanah di sekitar kubangan air terjun, menambah kesan eksotik yang menghiasi areal ini.......sungguh ciptaan Tuhan yang patut disyukuri.
    Sahabat blogger, spot air terjun ini bisa menjadi salah satu alternatif bagi anda untuk berpetualang dan berwisata bersama sahabat atau keluarga. Seperti biasanya sahabat blogger, bila anda berkunjung ke tempat ini, mohon untuk tidak membuang sampah sembarangan dan jagalah kelestarian tempat ini dengan tidak merusak seluruh tumbuhan dan bebatuan disekitarnya atau disepanjang jalan menuju ke tempat ini...........okay selamat menikmati indahnya pesona kekayaan alam di galeri garis katulistiwa. By Steve Saldy Supit (Soins Gorontalo)


    

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda