KAKIGATALGTLO.BLOGSPOT.COM JOIN WITH SOINS GORONTALO




KaKiGaTalgrtlo.blogspot.com

Selasa, 01 September 2015

PULAU HUHA GORONTALO UTARA YANG MEMPESONA

Bagian Depan Pulau Huha
Pulau Huha. Mungkin banyak yang belum mendengarnya.....pulau yang bentuknya menyerupai lambang kelompok band legendaris dari England ini menyimpan pesona alam yang luar biasa indahnya. Setelah melakukan trip di beberapa pulau di sekitaran pulau saronde, aku bersama Dini, Anton, Tatha Oktaviani dan Adnan (dua terakhir ini merupakan anak Soins Gorontalo) memutuskan melanjutkan trip terakhir ke pulau huha, perjalanan ke pulau huha tetap menggunakan perahu motor sebagai taxi bahari menuju pulau-pulau di perairan gorontalo utara, dengan tarif taxi bahari ke pulau huha berkisar Rp. 300.000-400.000 PP.
Sumber Google Map
Walaupun di pelabuhan kwandang terdapat banyak pilihan perahu motor sebagai sarana menuju pulau huha, namun kami memilih alternatif rute penyeberangan melalui Pantai Mutiara Laut (Bengel) yang terdapat di Desa Mutiara Laut, pilihan ini kami lakukan sebagai bagian dari menggapai sensasi dalam melakukan travelling ibarat seorang backpaker, yang melakukan perjalanan dengan pengeluaran yang super irit hehehehe......maklum isi dompet kami mulai menipis. Disamping itu travelling tanpa trekking sepertinya kurang keren kan sahabat blooger....., dan kami pun meluncur dari pelabuhan kwandang menggunakan mobil menuju Desa Mutaira Laut tepatnya di perkampungan nelayan pesisir pantai mutiara laut, setelah melalui rute berkelok dan menanjak selama 40 menit di jalur jalan trans sulawesi pantai utara gorontalo-manado, kami pun sampai di pertigaan perbatasan Kecamatan Temilito-Gentuma, lalu mengambil jalur belok kiri menuju ke arah utara dengan jalan beraspal yang lebarnya kurang dari 4 meter.....iya sahabat blogger jalannya sangat kecil sehingga sesekali mobil kami harus menepi dipinggiran jalan dan berhenti, untuk sekedar memberikan kesempatan mobil lainnya lewat saat berpapasan.
Setelah menempuh perjalanan selama 15 menit dari pertigaan tadi dan jalan sempit, kami pun sampai diujung aspal, yang menandakan mobil sedan Daihatsu Go yang kami tumpangi harus berhenti, karena medan selanjutnya yang berjarak 2 Km tidak memungkinkan untuk dilanjutkan dengan menggunakan mobil yang kami tumpangi, maka kami memutuskan untuk melakukan trekking......kebetulan lokasi terakhir dari jalan beraspal terdapat Pos TNI AL, sehingga kami pun merasa aman untuk meninggalkan mobil milik Tatha di depan Pos TNI AL tersebut.
Sahabat blogger, kebetulan yang pernah melakukan survey ke lokasi ini aku sama Steve Saldy Supit teman di komunitas Soins Gorontalo namun belum sempat ikut trip kali ini, Karena yang dianggap paling tau medan kali ini aku maka Tatha pun berucap "ka berapa kilometer kita harus jalan kaki?".....spontan aku jawab, "kurang lebih sekitar 1 Km", walaupun dalam hati aku berkata itu sih baru setengah perjalanannya hahaha.......terkadang berbohong itu dibutuhkan untuk menjaga tekad dan semangat dalam melakukan trekking. So sahabat blogger setelah menyiapkan bawaan ringan seperti Camera dan Handphone yang tidak boleh ketinggalan, dan menimbang-nimbang barang bawaan dengan pertimbangan akan membebani dalam perjalanan nanti, sehingga kami berlima tidak satu pun yang membawa alat bawaan yang berbobot diatas 1 kilogram termasuk alat snorkeling dan lain-lain, sampai kami pun lupa untuk membawa bekal air mineral.....waaaahhhhh persiapan trekking yang mengkhawatirkan nih kayaknya hehehe..........
Dalam perjalanan yang cukup menyita energy........"maklum matahari lagi teriknya memancarkan cahayanya di bumi", satu persatu mulai terlihat lelah dengan keringat yang membasahi wajah masing-masing, dan perjalanan pun tetap berlanjut walaupun lelah semakin terasa, disaat sedang asyiik melangkahkan kaki dibawah teriknya matahari dan obrolan serta canda ringan penghilang lelah kami lakukan, spontan Tatha pun kembali berucap "ka sepertinya jarak perjalanan ke pantai tidak sekilo deh....kita sudah jalan lebih dari 30 menit gak mungkin sekilo deh ka".......dengan rasa bersalah akupun berkata "iya ade Tatha, memang jaraknya lebih dari 2 kilometer, maaf yah....." langsung wajah Tatha cemberut dan aku pun tertawa kecil dihati sudah buat mereka mengeluh.....wahhh jadi kayak cerita pendek nih.
Next sahabat blogger, setelah menmpuh jarak setengah dari perjalanan menuju ke Pantai Mutiara Laut, akupun mengajak teman-teman trip untuk melakukan jepretan di salah satu spot yang aku jadikan idola spot saat melakukan kunjungna pertama kali ke tempat ini. Spotnya sangat indah untuk diabadikan dalam Camera.....karena background spot adalah tumbuhan khas pantai, laut biru dan pulau huha yang terlihat dari kejauhan, sahabat blogger yang melihat spot ini pasti akan berhenti dan melakukan kegiatan jepret-jepretan di lokasi ini......benar-benar keren dan mempesona.
Setelah merasa cukup mengabadikan keindahan panorama landscape bukit mutiara dari spot jepret amazing (sebutan yang kuciptakan sendiri) yang aku sebutkan tadi, kami pun mulai melanjutkan trekking masih dengan rute jalan tak beraspal dan sedikit berbatu dan landai, namun kemudian jalan mulai menurun dan terus menurun hingga mencapai perkampungan nelayan.
Sesampainya di perkampungan, kami beristirahat sejenak dan serentak mengucapkan kata "Hauusssssss........", betapa kering terasa kerongkongan ini saat itu........, dan betapa lelahnya kaki melangkah, namu sesaat kemudian kami pun terhibur melihat banyaknya pohon kelapa yang tumbuh di areal perkampungan......dan serentak pun berucap "kelapa.....kelapa.....air kelapa", walhasil setelah melalui perjuangan juru lobi untuk mendapatkan kelapa muda dan menemukan Pak Ute penduduk kampung yang bisa memanjat kelapa........akhirnya kami pun segera dapat menikmati segarnya air kelapa muda dan sekejappun haus dikerongkongan pergi dan berlalu.
Selepas itu kami pun menghubungi pemilik perahu untuk melanjutkan perjalanan menuju pulau, dan akhirnya kami berjumpa dengan Bapak Ian Budiman pemilik salah satu perahun yang bersedia mengantarkan kami ke pulau huha dengan tarif sewa Rp. 150.000 PP. Saat itu waktu menunjukkan pukul 11.00 wita, dan kondisi air laut lagi surut sementara perahun berada di daratan dan berjarak 100 meter dari air laut......benar-benar kondisi yang tidak memungkinkan untuk melanjutkan perjalanan....dalam kondisi ini kami berempat memutuskan untuk menunggu hingga air laut pasang sambil berleha-leha diatas pasir pantai mutiara dan dibawah rindangnya pohon ketapang sampai kami pun tertidur, sementara Anton memilih berbincang-bincang dengan Pak Ian pemilik perahu.
Setelah terbangun dari tidur aku melirik jam di handphone yang telah menunjukan waktu pukul 13.10 wita dan melihat air laut telah pasang, langsung saja aku membangunkan teman lainnya dan mengatakan "bro-sist.....yuk bangun, saat menyeberang ke huha". Setelah seluruhnya telah terbangun, kami pun beranjak menuju ke rumahnya Pak Ian, dimana Anton menghabiskan waktu menunggu air pasang sambil ngobrol dengan Pak Ian. Sesampainya dirumah Pak Ian, ternyata kami tidak langsung beranjak pergi ke lokasi perahu, melainkan ditawari makan terlebih dahulu oleh Pak Ian dan Istrinya.....hmmmm dalam keadaan perut yang hanya dibekali makanan saat sarapan pagi saat pelabuhan kwandang, otomatis.....spontan saja cacing dan penghuni lambung bersorak ria karena waktu makan telah tiba.....kesempatan ini tentunya tidak kami sia-siakan, menu mie rebus plus nasi pun kami anggap hidangan paling berkelas saat itu...... Setelah menghabiskan makan siang, kami pun bersiap-siap menuju perahu, dan teriak " Huha I'am Coming.....".
Perahu yang kami tumpangi tidaklah besar, menggunakan mesin katinting (sebutan orang gorontalo) atau mesin tempel, setelah mengambila posisi duduk masing-masing, dan disaat perahu mulai berlayar, kami pun mulai menikmati perjalanan diatas air sambil melirik ke pulau huha dan sesekali melirik ke belakang ke pantai mutiara laut yang ternyata sangat panjang garis pantainya, setelah berada dipertengahan perjalanan, air gelombang air laut mulai terasa dan tiba-tiba keheningan pun terjadi dan hanya irama mesin menderu kencang mengimbangi suara angin dan deru ombak yang menghantam badan perahu.......ucapanku kepada yang lainnya tentang indah dan artistiknya pulau batu yang bertebaran di tiga titik jalur laut yang kami lewati seakan menjadi ucapan yang tidak menarik lagi karena, pikiran dan hati teman-teman dan tentunya aku pun demikian mengucapkan doa agar diselamatkan dalam menjalani perjalanan ini.
Sesekali aku mencoba mencairkan suasana tegang saat gelombang silih berganti menghantam body perahun dengan mengeluarkan kata-kata yang kocak, namun ternyata tidak berarti lucu bagi teman-teman, khususnya si Dini yang terlihat tegang maklum dia hanya pandai berenang renang bila memakai safety jackets hehehe.........
Sahabat blogger, setelah 10 menit perjalanan dan merasakan sensasi gelombang yang cukup mendebarkan hati, kami pun menginjakkan kaki di pulau huha,...........ohhh my God.....ya Allah Yang Maha Kuasa, pulau ini tidak hanya unik bentuknya, melainkan pula memiliki keindahan panorama pantai yang begitu memanjakan mata.....sekejappun seluruh lelah dan dan teriknya panas selama perjalanan yang kami rasakan pergi menghilang oleh keindahan dan keelokan pulau ini......pantainya yang dihiasi pasir putih dan dagradasi air yang menimbulkan 3 warna yakni bening, biru kehijauan dan biru laut........sungguh pemandangan yang laur biasa......dipinggiran pantai ditumbuhi pohon cemara pantai dan tumbuhan pantai lainnya, sementara daratan sebahagian besar berbentuk tanah datar yang banyak ditumbuhi pohon kelapa, dan sebahagian kecil saja daratannya berbentuk bukit setinggi kurang lebih 15-20 meter.
Pada sisi sudut kiri dan kanan pulau berbentuk teluk mini yang dengan pinggiran pantai berupa pasir putih dan air laut yang berwarna biru kehijauan. Hampir seluruh bagian pinggiran pulau diselimuti pasir putih dan hanya bagian belakang yang berbentuk bukit pinggirannya berupa batu-batu laut yang tersusun tidak beraturan namun terlihat artistik, dan disaat mata memandang ke arah timur dari salah satu sudut pantai, terlihat kumpulan batu-batu besar di laut yang membentuk pulau-pulau kecil dengan jarak dari pantai berkisar 400 meter, keelokan pulau huha diperkuat oleh alur reef yang mengarah ke pulau-pulau batu sehingga menciptakan warna biru kehijauan di alur tersebut. Setelah cukup puas menikmati keindahan panorama pulau beserta pantainya, dan setelah lelah mengabadikan pesona yang dimiliki pulau ini, kami pun tidak menyianyiakan waktu untuk merasakan hangatnya air dalam beningnya air laut dipinggiran pantai pulau huha, aktivitas berenang dan bermain air  sampai  menngumpulkan kerang-kerang unik yang telah mati pun kami lakukan.
Guys......sahabat blogger bila kelak anda ke tempat ini, silahkan menikmati pesona pulau huha ini, namun jangan lupa untuk membawa pulang sampah bawaan anda untuk dibuang di tempat sampah, dan jangan sekali-sekali mengotori atau merusak lingkungan maupun segala habitat yang hidup dipulau ini, karena keindahan pulau ini akan selalu terjaga bila kita berbuat dan bertindak untuk menjaga dan melestarikannya......seperti semboyan Soins Gorontalo.......We Travel We Care..........nah selamat berpetualang dan berkunjung di Pulau Huha yang menawan ini.
By Zain Baladraf (Soins Gorontalo)
Sisih Kanan Pulau Huha



Sisih Kiri Pulau Huha








Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

1 komentar:

Saya ibu haruni pengunjung baru di blog ini ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada Mbah Budi Hartono karna berkat bantuan pesugihan putih sebesar 3 Miliar yang Mbah berikan saya tidak tau harus berbuat apa untuk membalas kebaikan Mbah Budi Hartono awalnya saya kurang yakin dengan adanya pesugihan tapi dengan ekonomi tidak perna bercukupan di tambah hutang lagi menumpuk sudah berapa banyak paranormal yang saya hubungi tidak ada satupun yang berhasil malahan hutang-hutang saya bertambah banyak cuma Mbah Budi Hartono yang memberikan hasil melalui bantuan pesugihan putihnya akhirnya saya bisa sukses kini kehidupan saya sudah jauh lebih baik dari sebelumnya ini semua berkat bantuan Mbah Budi Hartono bagi teman-teman semua punya masalah ekonomi / terlilit hutang mau sukses seperti saya silahkan hubungi atau sms di no 085=256=077=899 Mbah Budi Hartono atau kunjungi website klik PESUGIHAN PUTIH TANPA TUMBAL saya akui beliau paranormal yang bisa di percaya karna betul betul memberikan hasil inilah kisa nyata dari saya ibu haruni tidak ada unsur kebohongan dalam hal ini terima kasih..

Posting Komentar