Karnaval Karawo. Provinsi Gorontalo memiliki potensi kekayaan pariwisata yang sangat bervariatif, salah satu event yang dilaksanakan setiap tahun seperti Walimah, Tumbilotohe dan Festival Karawo merupakan bagian dari daya tarik wisata alternatif selain objek wisata bahari, budaya, sejarah dan alam yang dimilikinya. Karawo merupakan seni rajutan dan anyaman peninggalan nenek moyang orang gorontalo, dimana seni karawo dalam seni rajutan/sulaman tangan dilakukan diatas kain/pakaian tertentu dibuatkan ukiran benang dengan corak yang variatif atau sesuai pesanan, seni ini banyak digeluti oleh kaum perempuan baik ibu-ibu rumahtangga maupun anak gadis. Seni rajutan/sulaman karawo dibuat menjadi pakaian, sapu tangan, slayer/selendang, kipas tangan atau taplak meja, waktu untuk melakukan rajutan/sulaman corak pada satu pakaian berkisar 2-3 hari tergantung kemampuan si perajutnya, tidak heran bila harga karawo sepasang berkisar antara Rp. 150.000 s/d Rp. 2.000.000 tergantung jenis kain yang digunakan sebagai bahan pakain.
Selain seni rajutan/sulaman pada kain, seni karawo juga dilakukan dalam bentuk seni anyaman, yang paling dominan dapat kita lihat pada anyaman kopiah rotan yang menjadi kopiah khas gorontalo seperti yang sering digunakan oleh mantan Presiden Republik Indonesia yang ke-4 yakni Almahum Kiayi Haji. Abdurahman Wahid (Gusdur).
Sahabat blogger, informasi kali ini aku ingin membagi suasana dan hiru-pikuk pelaksanaan kegiatan Festival Karawo khususnya Karnaval Karawo, yang dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan Sail Tomini dan Festival Boalemo. Karnaval Karawo merupakan salah satu event dari beberapa event dalam pelaksanan Festival Karawo, event ini dilaksanakan pada akhir pelaksanaan Festival Karawo. Sebagai event puncak, karnaval atau parade pakaian karawo dikemas secara kreatif, dengan menampilkan keindahan warna dan corak pakaian, yang digunakan oleh pemuda dan pemudi yang gagah dan cantik sehingga menanmbah kesan yang indah dan anggun. Tidak hanya itu para peserta parade dalam memamerkan pakaian karawo yang digunakan, sering kali mempertunjukkan gerak tarian kreasi yang sangat dinamis dan indah, sehingga seringkali masyarakat yang menyaksikan di pinggir jalan terpesona dan kagum, seluruh peserta mempertunjukkan kretifitasnya masing-masing, dan setiap peserta saat menampilkan pertunjukan seni tari mereka mendapatkan apresiasi besar dari masyarakat, hal ini terlihat dari tidak henti-hentinya masyarakat yang menyaksikan sambil menepukkan kedua tangan mereka.
Karnaval/Parade Karawo diawali di Lapangan Taruna Remaja Kota Gorontalo dengan rute sepanjang Jalan Ahmad Yani menuju ke arah Patung Saronde (salah satu maskot Kota Gorontalo) sebagai tempat finish, karnaval karawo di ikuti oleh seluruh satuan kerja pemerintah provinsi dan beberapa perwakilan pemerintah kabupaten/kota serta lembaga usaha seperti perbankan. Banyaknya peserta yang meramaikan kegiatan ini menyebabkan kegiatan ini berakhir hingga malam hari walaupun jarak rute yang ditentukan panitia hanya berkisar 2 Km. Adapun tema pelaksanaan event karnaval karawo kali ini yaitu "Karawo Mendunia", sebuah tema yang menggambarkan keinginan dan tujuan untuk menjadikan Pakaian rajutan tangan khas gorontalo ini dapat menjadi salah satu pakaian yang menjadi icon budaya nasional dan internasional. Sebuah keinginan yang mendasar dan layak diperjuangkan bagi saya, nah sahabat blogger bila anda berkunjung ke gorontalo, untuk menyaksikan pagelaran karnaval dan festival karawo, maka datanglah pada saat pelaksanaan event ini, yang biasanya dilaksanakan pada saat menjelang ulang tahun Provinsi Gorontalo (tanggal 16 februari ulang Provinsi), dan jangan lupa untuk belanja pakaian dan anyaman karawo sebagai oleh-oleh khas gorontalo yang akan anda bawa pulang kembali ke tempat anda.
By Zain Baladraf (SOINS GORONTALO)